Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa nutrisi yang diperoleh makhluk hidup kemudian akan dipecah untuk memperoleh energi sehingga makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya. Proses tersebut dilakukan melalui respirasi (bernapas).
Namun, tidak semua pernapasan makhluk hidup membutuhkan oksigen (O2), seperti pada bakteri anaerob yang hidup pada lingkungan dengan kadar oksigen. Hewan umumnya memiliki organ pernapasan khusus, sedangkan pada tumbuhan proses pertukaran gas terjadi melalui stomata yang ada pada daun atau melalui lentisel yang ada pada batang dan akar.
Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah bergerak. Secara umum semua makhluk hidup mampu untuk bergerak dan gerakan yang dilakukan selalu membutuhkan energi melalui proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
Adanya alat gerak pada hewan menyebabkan gerakan yang dilakukan oleh hewan dapat terlihat dengan jelas. Namun gerakan pada tumbuhan relatif agak sulit terlihat karena tumbuhan tidak memiliki alat gerak.
Hanya bagian tertentu pada tumbuhan yang melakukan gerakan. Contoh untuk melihat gerakan pada tumbuhan adalah pada tumbuhan putri malu yang ketika daunnya disentuh maka daunnya akan mengatup.
Gerak pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, di antaranya adalah sebagai berikut:
>Gerak higroskopis (gerak yang diakibatkan adanya perbedaan kadar air)
>Gerak esionom (gerak yang diakibatkan karena adanya rangsangan dari luar)
>Gerak endonom (gerak yang diakibatkan karena adanya rangsangan dari dalam)