Tidak perlu merasa cemas untuk mengekspresikan diri sendiri, karena melalui proses ini, seseorang dapat melebihi batasan diri dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Seorang anak menemukan kepompong kupu-kupu dan melihat adanya lubang kecil di dalamnya. Anak itu merasa simpati melihat kupu-kupu yang berjuang untuk keluar, sehingga dia memutuskan untuk membantu kupu-kupu tersebut dengan memotong kepompongnya menggunakan gunting.
Kupu-kupu bisa keluar dengan mudah, tetapi tubuhnya menjadi gembung dan sayapnya menjadi keriput. Anak itu berharap sayap kupu-kupu akan berkembang sehingga kupu-kupu bisa terbang bebas di antara bunga-bunga di taman.
Namun, harapan tersebut tidak terwujud. Kupu-kupu tersebut menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh yang bengkak dan sayap yang tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak pernah bisa terbang seumur hidupnya.
Anak itu tidak memahami bahwa kupu-kupu perlu mengalami proses alami untuk keluar dari kepompongnya. Cairan tubuh yang mengalir ke sayap kupu-kupu selama proses keluar dari kepompong membantu memperkuat sayap tersebut. Sayap kupu-kupu yang kuat memungkinkan kupu-kupu untuk terbang dan mencapai kebebasan.