Mr. White: Why are you late? (Kenapa kamu terlambat?)
Bob: Sorry Sir, I must help my parent first, than can to go school. (Maaf Pak, saya harus membantu orang tua terlebih dahulu barulah bisa berangkat ke sekolah)
Mr. White: Whatever your reasons, and you must know, all student must obey the school rules. (Apapun alasanmu kamu harus tau, semua siswa harus mematuhi peraturan sekolah)
Bob: Yes Sir, i’m sorry. (Ya Pak, saya minta maaf)
Mr. White: Okay, I forgive you. But you must get punishment. (Ok, saya maafkan. Tapi kamu harus mendapat hukuman)
Lisa: Hy Weni! (Hai Weni!)
Weni: Hy Lisa. (Hai Lisa)
Lisa: You look sad. Is something bad happen? (Kamu terlihat sedih. Apa ada hal buruk yang terjadi?)
Weni: Yes. I feel disappointed with myself. (Ya. Aku merasa kecewa pada diriku sendiri)
Lisa: Why? (Kenapa?)
Weni: Here! Look at my examination result. It is bad. (Ini! Lihatlah hasil ujianku. Hasilnya buruk)
Lisa: Don’t worry. You can do well on the next examination. (Jangan khawatir. Kamu bisa melakukannya lebih baik pada ujian berikutnya)
Weni: I don’t know. I am not sure. (Entahlah/, aku tak yakin)
Lisa: One thing that you must do is to study even harder than you did before. I know you can do it. (Satu hal yang harus kamu lakukan adalah belajar lebih giat lagi daripada sebelumnya. Aku tahu kamu bisa melakukannya)
Weni: Thank’s Lisa. (Terima kasih Lisa)
Annie: Sissy, I heard Bunga is leaving today. (Cantika, aku dengar Bunga pergi hari ini)
Sissy: Yes, she will go to England today. (Ya, dia akan pergi ke Inggris hari ini)
Annie: Have you say goodbye to her? (Sudahkah kamu mengucapkan salam perpisahan padanya?)
Sissy: It is necessary? (Apakah itu perlu?)
Annie: Yes of course. You two are friends, right? (Ya tentu saja. Kalian berdua teman, kan?)
Sissy: Yes, but I think it will make me sad, saying goodbye to her. (Ya, tapi sepertinya itu akan membuatku sedih, mengucapkan selamat tinggal padanya)
Annie: You will be more sad if you didn’t. You should go to her house now, before she left!
(Kamu akan lebih sedih jika kamu tidak melakukannya. Kamu harus pergi ke rumahnya sekarang, sebelum dia pergi!)
Sissy: Okay. (Oke)
Mrs. Mia: Dila, please tell your friends that they must bring a pencil and an eraser into the exam room. (Dila, tolong beritahukan teman-temanmu kalau mereka harus membawa pensil dan penghapus ke ruang ujian)
Dila: Alright, Mrs (Baik, Bu)
Ari: Hi, Meta. How are you doing? (Hai, Meta. Apa kabar?)
Meta: Not so good. I’m failing my English class. (Tidak begitu baik. Saya gagal di kelas bahasa Inggris)
Ari: Why? What’s wrong? (Mengapa? Apa yang salah?)
Meta: I don’t know. I study, but I can’t seem to do well on the tests. (Saya tidak tahu. Saya belajar, tetapi sepertinya saya tidak dapat mengerjakan ujian dengan baik)
Ari: Maybe you should try a different studying method. (Mungkin kamu harus mencoba metode belajar yang berbeda)
Meta: I don’t know. I need to do something. This is my last chance to pass the class. (Saya tidak tahu. Saya harus melakukan sesuatu. Ini adalah kesempatan terakhir saya untuk lulus)
Ari: Yeah, you should try something different. Good luck! (Ya, kamu harus mencoba sesuatu yang berbeda. Semoga beruntung!)
Meta: Thanks. I’ll need it. (Terima kasih. Aku akan membutuhkannya)
Amber: I heard you failed your math test. (Saya mendengar kamu gagal dalam ujian matematika kamu)
Josh: Yeah, I did. (Ya, benar)
Amber: That’s too bad. You should have studied more. (Itu terlalu buruk. Kamu harus belajar lebih banyak lagi)
Josh: I know. I must study more next time. (Saya tahu. Saya harus belajar lebih banyak lain kali)
Amber: Yeah, you should. You need to get a good grade in math. (Ya, harus. kamu harus mendapatkan nilai bagus untuk matematika)
Josh: I know. I’ll try harder next time. (Saya tahu. Saya akan berusaha lebih keras lagi)
Demikianlah informasi dan uraian mengenai tujuh contoh dialog obligation dalam percakapan sehari-hari, berikut dengan pengertiannya, semoga dapat menambah pengetahuan mengenai expression obligation dan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.