Setiap hari sepulang sekolah aku pun selalu membantu mereka, begitu pula dengan adikku.
Walau hampir semua teman di sekolah orang tuanya pekerja kantoran, tidak ada salahnya dengan ibu dan ayah yang berdagang mie ayam.
Keluargaku adalah harta yang berharga karena dari merekalah aku mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang tak bisa diperoleh dari orang lain.
Ayahku bernama Bapak Jono, dia berusia sekitar 51 tahun. Meskipun dia tak lagi muda tapi rambutnya masih terlihat bagus berwarna hitam dengan sedikit uban.
Matanya hitam seperti kebanyakan orang Asia, terutama orang Indonesia. Dia bekerja di pabrik kayu setempat sebagai manager. Dia begitu bekerja keras untuk keluarganya.