Pendahuluan dan Isu
Kemandirian bangsa Indonesia akan tercapai jika kesadaran rakyat membayar pajak sudah tinggi. Sumber pembiayaan negara terbagi tiga: pinjaman luar negeri dan dalam negeri, penjualan sumber daya alam, dan penerimaan pajak.
Utang luar negeri dan dalam negeri dapat memberatkan posisi APBN RI karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang karena tidak mampu mengatasi perekonomi an negara sendiri.
Penjualan sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau ekosistem, serta membuat sumber daya alam tersebut menjadi langka. Penerimaan negara melalui pajak merupakan satusatunya sumber penerimaan negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa.
Argumen Pendukung:
Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut data World Bank tahun 2014, Growth Domestic Product Indonesia menduduki peringkat 16 besar tertinggi di dunia. Potensi kemandirian Indonesia sangat tinggi.
Sayangnya, dalam lima tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Hanya tingkat kepatuhan wajib pajak badan 55% dan 25% tingkat kepatuhan wajib pajak perorangan. Di lain pihak, penerimaan negara dari penjualan sumber daya alam semakin mengecil sejak tahun 1982.
Sebelumnya primadona penerimaan negara adalah dari penjualan sumber daya alam. Kemandirian bangsa ke depan sangat tergantung kepada kesadaran rakyat membayar pajak.
Banyak juga orang yang merasa tidak perlu menyumbang kepada negara. Mereka berpikir negaralah yang harus menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah sekelompok masyarakat kontraprestasi pajak, menolak membayar pajak dengan melakukan demonstrasi.
Padahal, mereka justru kelompok penikmat pajak, bukan pembayar pajak yang juga dikenal sebagai anggota masyarakat yang tergolong sebagai penikmat pajak tanpa berkontribusi. Yang patut disayangkan, ada juga anggota masyarakat yang merusak fasilitas umum yang dibiayai oleh pajak.
Tindakan ini seperti merusak barang yang kita beli dengan keringat sendiri. Siswa atau mahasiswa yang malas belajar tidak gigih menuntut ilmu pun termasuk kelompok ini karena semua fasilitas pendidikan dibiayai oleh pajak.
Argumen Tandingan:
Kelompok kontraprestasi lainnya adalah yang kecewa karena anggaran negara yang dibiayai pajak itu dikorupsi. Mereka berpikir untuk apa bayar pajak jika untuk dikorupsi. Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah.
Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya. Mereka jenis warga yang bertentangan dengan tujuan negara untuk menyejahterakan rakyatnya.
Kesimpulan:
Wajib pajak yang patuh membayar pajak adalah patriot bangsa. Mereka membela negara, membangun negara, mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia dengan membayar pajak.
Pajak untuk kemandirian bangsa agar kita menjadi bangsa yang kuat dan disegani di dunia. Stop utang negara dengan membayar pajak. Pajak banyak, utang hilang, negara kaya, rakyat makmur. Terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendahuluan dan Isu:
Di dalam era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari. Dengan menonton televisi, kita bisa memperoleh bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan. Pertanyaannya adalah, adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi?
Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton televisi berdampak positif, tetapi banyak juga masyarakat yang menganggap bahwa menonton televisi berdampak negatif.
Argumen Mendukung:
Dampak positif dari menonton televisi adalah sebagai berikut:
Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu up to date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada remaja secara cepat.
Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bisa mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut.
Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya adalah remaja bisa menyegarkan otak dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan yang lain.
Keempat, acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang lainnya. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu remaja untuk mencontoh kesuksesan mereka.
Argumen Menentang:
Sementara itu, dampak negatif dari menonton televisi adalah sebagai berikut:
Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu. Bagi pelajar, kecanduan nonton televisi menjadi kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya belajar.
Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak layak ditonton remaja tanpa ada sensor sangat mudah ditiru oleh remaja.
Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja. Karena televisi merupakan media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya. Iklan yang ditayangkan secara terus menerus sepanjang hari, remaja untuk untuk membeli produk yang dipromosikan oleh produsen.
Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh remaja yang notabene suka meniru, tentu bisa ditiru oleh mereka.
Kesimpulan:
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak positif atau negatif. Hal itu bergantung pada penonton televisi.
Pendahuluan dan Isu
Penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang telah memengaruhi banyak individu, komunitas, dan negara di seluruh dunia. Sementara beberapa mungkin berpendapat bahwa penyalahgunaan narkoba adalah pilihan pribadi dan tidak boleh menjadi perhatian negara, masalah ini juga dipandang bahwa itu menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani. Teks diskusi ini bertujuan untuk menyajikan argumen terkait penyalahgunaan narkoba.
Argumen Pendukung
Ada yang berpendapat bahwa penyalahgunaan narkoba adalah keputusan yang dibuat individu, dan bahwa negara tidak boleh mencampuri pilihan pribadi mereka. Hal ini berkaitan dengan jawab pribadi dan individu harus bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka.
Selain itu, keterlibatan negara dalam menangani penyalahgunaan narkoba juga dapat mengakibatkan pelanggaran hak-hak individu, seperti privasi dan kebebasan memilih. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya negara akan lebih baik dihabiskan untuk mengatasi masalah mendesak lainnya, seperti kemiskinan atau akses ke pendidikan.
Argumen tandingan:
Ada anggapan bahwa individu yang menyalahgunakan narkoba seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kemiskinan, tekanan teman sebaya, trauma, atau penyakit mental.
Dapat juga dikatakan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan, dukungan, dan sumber daya untuk membantu individu yang berjuang melawan penyalahgunaan narkoba.
Di sisi lain, jika penyalahgunaan narkoba dianggap sebagai masalah kesehatan, maka ini adalah masalah kompleks yang membutuhkan upaya kolektif untuk mengatasinya. Penyalahgunaan narkoba memiliki konsekuensi yang luas, tidak hanya untuk individu yang menyalahgunakan, namun juga untuk komunitas dan masyarakat pada umumnya.
Analisis dan Refleksi:
Masalah narkoba cukup kompleks. Jika bisa dikatakan pilihan individu dan tanggung jawab pribadi adalah faktor penting, penting juga untuk mengenali peran faktor sosial dan lingkungan yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba.
Ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi hal ini. Diantaranya memberikan dukungan, pendidikan, dan rehabilitasi kepada individu yang berjuang melawan penyalahgunaan narkoba, sekaligus memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati.
Kesimpulan:
Kesimpulannya, masalah penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang kompleks dan harus dipandang dari banyak sisi. Karena untuk mengatasinya membutuhkan pendekatan seimbang yang mempertimbangkan tanggung jawab individu dan kolektif.
Dengan mempertimbangkan argumen dan kontra-argumen yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba, dan merenungkan masalah tersebut, kita dapat menemukan solusi yang mengatasi masalah ini sekaligus menghormati hak-hak individu.
Pendahuluan dan Isu
Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, namun akses ke sumber daya dan layanan kesehatan mental tetap menjadi tantangan utama bagi banyak orang. Teks diskusi ini akan mengkaji perlunya akses yang lebih baik ke sumber daya dan layanan kesehatan mental, dan mendiskusikan tentang masalah ini agar mendapat solusi.
Argumen pendukung:
Argumen penting kenapa akses pada layanan kesehatan mental sangat penting, adalah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kondisi kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma, dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup dan kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam aktivitas sehari-hari.
Tanpa akses ke sumber daya dan layanan kesehatan mental yang memadai, individu mungkin berjuang untuk mengelola gejalanya dan mungkin mengalami hasil negatif, seperti peningkatan stres, penurunan produktivitas, dan bahkan bunuh diri.
Argumen lain yang mendukung akses yang lebih baik ke sumber daya dan layanan kesehatan mental adalah bahwa kurangnya akses dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Misalnya, kondisi kesehatan mental yang tidak diobati dapat menyebabkan meningkatnya tunawisma, kemiskinan, dan kejahatan, yang dapat menjadi beban yang signifikan bagi kehidupan bermasyarakat.
Argumen tandingan:
Sementara itu, ada anggapan bahwa akses yang baik menuju layanan kesehatan mental merupakan tanggung jawab pribadi. Menurut pandangan ini, individu harus bertanggung jawab untuk mencari dan memanfaatkan sumber daya dan layanan kesehatan mental sesuai kebutuhan, daripada mengandalkan pemerintah atau organisasi lain untuk menyediakannya.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai biaya layanan kesehatan mental yang relatif terlalu tinggi.
Oleh karena itu, jika pemerintah harus berinvestasi anggaran yang besar untuk kesehatan mental, bukan merupakan penggunaan dana publik yang bijak. Salah satu cara agar solusinya bisa tepat sasaran, yakni layanan kesehatan mental secara gratis harus diberikan hanya kepada mereka yang tidak mampu.
Analisis dan Refleksi:
Kedua argumen tersebut memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, dan penting untuk mempertimbangkan kedua perspektif tersebut saat memeriksa kebutuhan akan akses yang lebih baik ke sumber daya dan layanan kesehatan mental.
Di satu sisi, memang benar bahwa individu memiliki tanggung jawab pribadi untuk mengelola kesehatannya sendiri, termasuk kesehatan mentalnya.
Di sisi lain, juga benar bahwa kurangnya akses ke sumber daya dan layanan kesehatan mental dapat memiliki konsekuensi negatif bagi individu dan masyarakat, dan konsekuensi ini cenderung lebih parah bagi mereka yang tidak mampu membayar sumber daya dan layanan ini.
Kesimpulan:
Kesimpulannya, kebutuhan akan akses yang lebih baik pada layanan kesehatan mental sudah jelas. Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan tanpa akses yang memadai, individu akan sangat sulit untuk berjuang dalam mengelola gejalanya dan mungkin mengalami hasil negatif.
Solusi yang bisa dilakukan yakni dengan memberi subsidi pada golongan yang tidak mampu untuk mengakomodir layanan kesehatan mental. Dengan itu, kita dapat membantu memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan.
Pendahuluan dan Isu
Limbah makanan adalah masalah utama bagi kita. Faktanya cukup mencengangkan, yakni sekitar sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di seluruh dunia, berakhir terbuang dan tidak dimakan. Ini tidak hanya memiliki dampak lingkungan yang signifikan, tetapi juga berkontribusi terhadap kemiskinan dan kelaparan.
Dalam teks diskusi ini, kita akan membahas masalah sampah limbah makanan, dengan fokus pada penyebab serta solusi yang bisa kita lakukan terkait hal ini.
Argumen pendukung:
Salah satu penyebab pemborosan makanan adalah kelebihan produksi. Dengan banyaknya petani dan produsen makanan yang diharuskan bekerja pada restoran cepat saji, ada tekanan untuk memproduksi makanan dalam jumlah besar agar jumlah permintaan terpenuhi.
Tentunya, hal ini dapat mengakibatkan produksi makanan berlebih, yang sebagian besar mungkin terbuang sia-sia.
Penyebab lain dari limbah makanan adalah kurangnya fasilitas penyimpanan makanan dan transportasi yang memadai, khususnya di negara berkembang. Hal ini dapat mengakibatkan pembusukan makanan sebelum sempat untuk dikonsumsi.
Dari segi konsekuensi, limbah makanan memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Makanan yang membusuk di tempat pembuangan sampah menghasilkan metana, dan juga memicu terjadinya efek rumah kaca.
Makanan-makan tersebut membutuhkan banyak energi, air, dan tenaga kerja sampai akhirnya bisa kita konsumsi. Saat kita membuang makanan, kita membuang sumber daya berharga yang bisa digunakan untuk memberi makan orang yang kelaparan.
Argumen tandingan:
Ketika berbicara tentang penyebab sisa makanan, beberapa orang mungkin mengatakan bahwa produksi makanan yang besar, penting agar pasokan makanan cepat tersedia.
Sementara itu di lain sisi, ada potensi makanan terbuang menjadi limbah, karena tidak ada cukup tempat untuk menyimpan atau mengangkut makanan. Untuk memperbaiki masalah ini, kita perlu merancang suatu sistem penyimpanan dan transportasi yang lebih baik.
Analisis dan Refleksi:
Masalah limbah makanan sangat kompleks dan beragam. Tentu saja ada banyak penyebab dan konsekuensi yang berbeda. Namun, dengan mengatasi penyebab sampah makanan, kita dapat mengurangi sampah makanan dan dampak negatifnya. Membangkitkan kesadaran diri sendiri untuk menghabiskan makanan di rumah juga menjadi cara paling sederhana untuk menyelesaikan masalah ini.
Kesimpulan:
Sampah limbah makanan adalah masalah serius bagi kita. Dengan bekerja sama untuk mengatasi penyebab dan akibat dari pemborosan makanan, kita dapat mengurangi dampak negatifnya dan memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang lebih berkelanjutan.
Hal tersebut yakni melalui investasi dalam fasilitas penyimpanan dan transportasi yang tepat. Selain itu kita juga bisa menerapkan aturan produksi dan konsumsi pangan yang lebih hati-hati dan bertanggung jawab. Hal-hal tersebut adalah beberapa contoh dari banyak langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi limbah pangan.
Pendahuluan dan Isu
Air minum sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, penting juga bagi kita untuk memperhatikan kebersihan air yang kita konsumsi. Banyak orang tidak menyadari dampak dari mengkonsumsi air yang terkontaminasi dapat memiliki pada kesehatan. Dalam teks diskusi ini, kita akan membahas pentingnya memastikan bahwa air yang kita minum bersih dan higienis.
Argumen Pendukung
Mengkonsumsi air yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti disentri, kolera, dan tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang umumnya terdapat pada sumber air yang tercemar.
Selain itu, kebersihan air yang buruk juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air di antara masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan wabah dan penyakit yang meluas, membebani sistem dan sumber daya kesehatan masyarakat.
Argumen Tandingan:
Usaha untuk memastikan semua air yang dikonsumsi masyarakat harus bersih dan higienis, bisa dikatakan tidak praktis. Tentu saja ada keterbatasan sumber daya dan tenaga kerja yang tersedia untuk menegakkan standar kualitas air dan memantau sumber air yang sangat banyak di masyarakat.
Selain itu, kita tidak selalu perlu mengambil tindakan ekstensif untuk memastikan kebersihan air yang kita konsumsi. Misalkan, ada beberapa orang yang tinggal di lingkungan tertentu, bisa tetap hidup dengan sehat meskipun telah meminum air yang terkontaminasi selama beberapa generasi.
Analisis dan Refleksi:
Penting untuk mengakui konsekuensi potensial dari mengkonsumsi air yang terkontaminasi. Meskipun tidak mungkin untuk memastikan bahwa semua sumber air bersih dan higienis, tetap penting untuk mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.
Hal ini mencakup pendidikan tentang pentingnya kebersihan air, memantau sumber air, dan berinvestasi dalam sistem pengolahan dan pemurnian jika diperlukan.
Kesimpulan:
Kesimpulannya, kebersihan air yang kita konsumsi sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Meskipun mungkin ada tantangan dalam memastikan semua sumber air bersih dan higienis, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.
Pendidikan dan investasi dalam sistem dan pemantauan pengolahan air dapat membantu memastikan bahwa kita memiliki akses ke air bersih dan higienis.
Demikian ulasan mengenai contoh teks diskusi. Semoga bermanfaat!