Proses evakuasi jenazah korban tidak mudah. Tim SAR gabungan berhadapan dengan gelombang 2,5–4 meter dan angin hingga 25 knot.
"Cuaca di perairan Selat Bali sangat dinamis. Kami tetap fokus dengan keselamatan tim," kata Deputi Basarnas, R Eko Suyatno.
Fakta mencengangkan muncul saat dua jenazah teridentifikasi sebagai penumpang yang tidak tercatat dalam manifes.
"Untuk dua jenazah ini terdata non-manifes," ungkap Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Mereka adalah Muhammad Aris Setiawan (23) dan Ridho Anggoro (29). Keduanya ditemukan di perairan Sembulungan dan Kabat, Banyuwangi.
Salah satu penyintas, Eka Toniansyah, mengungkapkan detik-detik mengerikan saat kapal tenggelam. Dia tak mampu menyelamatkan ayahnya dari insiden tersebut.
"Bapak sudah tidak ada (meninggal). Saat itu, saya peluk tubuh Bapak pas mau tenggelam dalam ombak," tutur Eka dengan suara bergetar.
Eka berhasil selamat, namun harus kehilangan ayahnya dalam tragedi memilukan ini. Banyak penumpang lain juga berjuang berenang dalam kegelapan dan ombak tinggi.