4. Randall Hartolaksono, BSc, MSc
Randall Hartolaksono merupakan ilmuwan Indonesia yang berhasil menciptakan bahan antiapi dan antipanas dari kulit singkong. Penemuannya ini bahkan banyak digunakan perusahaan otomotif di dunia.
Randall menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta. Gelar BSc dia peroleh dari London Borough of Hounslow, sementara gelar MSc dari Queen Mary University of London. Selain pendidikan formal, Randall juga pernah mengikuti beberapa pendidikan non formal. Mulai dari kursus kimia hingga Pendidikan Pemadam Kebakaran.
Penemuannya dari kulit singkong ini bisa dikatakan ditemukan secara tidak sengaja oleh Randall. Bagi kebanyakan orang, kulit singkong tidak mendapat perhatian.
Namun Randall justru meneliti kulit singkong secara lebih mendalam. Dari sini, Randall menemukan saripati singkong terbukti memutus reaksi kimia berantai dalam proses kebakaran.
Dia menjuluki teorinya free radical. Teorinya itu sempat ditolak, namun lima tahun kemudian diterima setelah uji coba laboratorium.
5. Prof Dr.rer.nat. Evvy Kartini
Prof Evvy merupakan ilmuwan Indonesia dengan keahlian dalam hamburan neutron dan ilmu material. Dia dikenal berkat penemuannya tentang kaca mata superionik di Hahn Meitner Institute, Berlin pada awal 1990.
Dia dibimbing oleh ilmuwan terkenal Prof Dr Ferenc Mezei. Evvy menempuh pendidikan sarjana di ITB jurusan fisika pada 1988. Kemudian pada 1996, dia mendapat gelar Dr.rer.nat dari Technische Universitaet Berlin, Jerman.
Pada 1998-2000, Evvy menyelesaikan postdoctoral di McMaster University, Hamilton, Kanada. Sementara predikat profesornya diraih dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Selain hamburan neutron, Evvy juga mempunyai keahlian di bidang ilmu material, khususnya penelitian baterai lithium ion. Dia juga telah menerima Hibah Riset Internasional dari Kementerian Riset dan Teknologi dari 2005-2010 serta Hibah Riset Inovasi Sistem Nasional dari 2011-2015.
6. Prof Dr Ir RM Sedyatmo
Prof Sedyatmo merupakan penemu sistem fondasi konstruksi cakar ayam. Pada 1962, dia memperkenalkan konstruksi cakar ayam dan dikenal oleh banyak negara.
Bahkan penemuannya mendapat pengakuan paten internasional di 11 negara. Fondasi cakar ayam temuan Sedyatmo ini memiliki keunggulan dapat diaplikasikan dalam kondisi alam yang sulit.
Sistem kerjanya yang sederhana, cepat, padat karya hingga murah, membuktikan penemuan tersebut inovatif. Selain itu, Sedyatmo juga mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Pria kelahiran Karanganyar, 24 Oktober 1909 menyelesaikan pendidikan SMA di Yogyakarta. Dia lalu melanjutkan studinya di ITB dan lulus pada 1934.
Pada 1978, sistem fondasi cakar ayamnya digunakan dalam pembuatan Apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya hingga landasan bandara Polonia, Medan. Atas kontribusi yang dilakukannya, Sedyatmo mendapat gelar doktor honoris causa di bidang sains dan teknik dari ITB pada 1974.
7. Tri Mumpuni
Tri Mumpuni merupakan ilmuwan Indonesia yang berpengaruh di dunia. Perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Dusun Palanggaran dan Cicemet, Sukabumi, Jawa Barat.
Tri mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui PLTMH. Hal tersebut dapat tercapai berkat Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). IBEKA merupakan fasilitator yaang menggunakan pendekatan pembangunan PLTMH untuk membangun modal sosial rakyat. Tri pun didapuk menjadi Direktur Eksekutif IBEKA. Dia telah mengubah sekitar 61 desa terpencil menjadi terang. Pada 2012, Tri mendapat Ashden Award yang diberikan Ashden, LSM asal Inggris yang berkiprah dalam energi ramah lingkungan.
Tri Mumpuni menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor jurusan Sosial Ekonomi. Kemudian dia melanjutkan studi di jurusan Energy and Sustainable Development International Session, Universidad de Costa Rica di tahun 1992.
Selanjutnya, dia mengikuti Trade and Sustainable Development Course, Chiang Mai University, Thailand pada 1993 serta Leadership for Environment and Development Course, pada 1993-1995. Tri Mumpuni masuk dalam daftar tokoh muslim berpengaruh The 500 Most Influential Muslims untuk kriteria Sains dan Teknologi pada 2020 versi Royal Islamic Strategic Studies Center.