Alumni Teknik Penerbangan ITB tahun 1993, Yogi Ahmad Erlangga juga tercatat memiliki karya yang diakui dunia. Yogi berhasil memecahkan persamaan Helmholtz dengan menggunakan metode Ekuasi Helmholtz yang ia teliti dalam disertasinya.
Risetnya itu mampu menjadikan proses data seismik dalam survei cadangan minyak bumi menjadi 100 kali lebih cepat. Selain itu, penelitian yang ia lakukan pada 2005 itu juga dapat digunakan oleh perusahaan minyak karena kecepatannya.
Jurnal penelitian tersebut diterbitkan dengan judul ‘A robust and efficient iterative method for the numerical solution of the Helmholtz equation’ dan bisa diakses di Google Scholar. Berkat hal itu, Yogi mendapat penghargaan dari Achmad Bakrie X dan Freedom Institute pada 2012.
Orang Indonesia selanjutnya adalah Muhammad Nurhuda. Ia merupakan lulusan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1989. Peneliti yang kini menjadi pengajar di Universitas Brawijaya itu menemukan kompor biomassa ramah lingkungan dan tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga mengembangkan kompor tersebut dari tahun 2008 hingga 2011. Berbagai jurnal ilmiahnya sudah diunggah dan diakui secara internasional. Contohnya adalah ‘Ultrafine particle filter design for motorcycle emission exhaust system: A high voltage electrostatic-based system’ yang tercatat diunggah di International Journal of GEOMATE pada tahun 2020.
Pada tahun yang sama, Nurhuda juga menulis jurnal dengan judul ‘Intensifying of selective nitrogen plasma species using rectangular hollow cathode in 2 MHz RF-DC plasma’. Jurnal tersebut dipublikasikan di Romanian Journal of Physics nomor 502.