JAKARTA, iNews.id - Indonesia mempunyai sejumlah ilmuwan berprestasi dengan penemuan-penemuan hebatnya. Penemuan tersebut memberikan kontribusi luar biasa bagi ilmu pengetahuan.
Jarang terekspos, hasil temuan mereka bahkan sampai diakui dunia. Berikut deretan penemuan Indonesia yang diakui dunia:
1. Teori Crack - BJ Habibie
Teori crack atau tepatnya crack propagation theory merupakan temuan hebat anak bangsa, BJ Habibie. Kehebatan BJ Habibie dalam dunia penerbangan sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain menemukan crack propagation theory, Habibie mengembangkan pula Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Fungsi Habibie.
Teori crack ini menjelaskan titik awal keretakan pada sayap pesawat sehingga dapat mencegah pesawat hancur selama penerbangan dan membuat pemeliharaan lebih mudah. Dia berhasil menemukan bagaimana titik keretakan merambat dengan perhitungannya yang rinci.
Dari hasil temuan itu lah, Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack. Teori ini telah diakui oleh lembaga penerbangan Eropa. Kecerdasan Habibie juga membawa Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu membuat pesawat utuh. Pada tahun 1995, pesawat Gatotkaca N-250 berhasil terbang untuk pertama kali di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
2. Teknologi Atasi Demam Berdarah - Adi Utarini
Demam berdarah merupakan penyakit yang cepat menular dan dapat berakibat fatal. Seorang peneliti Indonesia berhasil mengatasi penyakit demam berdarah.
Dia adalah Prof Adi Utarini yang termasuk dalam 100 orang paling berpengaruh di dunia 2021 versi majalah Time. Dalam penelitiannya, dia memasukkan bakteri Wolbachia ke nyamuk Aedes aegypti, kemudian nyamuk tersebut disebar pada rentang waktu 2016-2020 di wilayah Yogyakarta. Hasilnya, bakteri Wolbachia bisa mencegah nyamuk menularkan demam berdarah melalui gigitan. Terlebih lagi, bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia.
Kasus demam berdarah di Yogyakarta pun berkurang sebanyak 77 persen. Keberhasilan Adi Utarini menuai pujian karena berhasil menurunkan dan mengendalikan tingkat penyakit demam berdarah di masyarakat. Bahkan, pujian juga datang dari pendiri yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda French Gates. Dalam unggahannya di akun Instagram @melindafrenchgates, Melinda menuliskan kekagumannya atas hasil kerja Adi Utarini.
3. Kompor Biomassa - Muhammad Nurhuda
Muhammad Nurhuda adalah seorang lulusan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada tahun 1989. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Fisika Universitas Bielefeld, Jerman dan lulus pada tahun 1997.
Melihat harga bahan bakar minyak yang terus melonjak, Nurhuda tergerak untuk menciptakan kompor biomassa ramah lingkungan. Dia melakukan pengembangan kompor tersebut dari tahun 2008 hingga 2011.
Kompor yang diberi nama Kompor Biomassa UB 03-1 ini berbahan baku cangkang kelapa sawit, kayu, atau rumput kering. Walaupun sekilas lebih mirip kompor minyak tanah, kompor temuannya lebih simpel dan hemat bahan bakar.