Tradisi unik menyambut bulan Ramadhan di berbagai daerah Indonesia selanjutnya ada dari Sumatera Barat, yakni tradisi Malamang. Tradisi ini merupakan proses memasak lemang, yakni makanan yang terbuat dari beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu.
Malamang adalah tradisi di mana masyarakat berkumpul membuat nasi lemang. Biasanya, tradisi Ramadhan di Indonesia ini dilakukan dua hari menjelang Ramadhan.
Tradisi malamang ini tak lepas dari peran Syekh Burhanuddin, ulama asal Pariaman. Saat itu, Syekh Burhanuddin melakukan perjalanan ke daerah pesisir Minangkabau untuk menyiarkan agama Islam, terutama di daerah Ulakan Pariaman.
Syukuran menyambut bulan Ramadhan ini dilakukan bergotong royong dan selalu dihidangkan dengan tapai, ketan hitam/ketan merah yang difermentasi.
Pacu Jalur adalah tradisi menyambut bulan puasa, Maulud Nabi SAW, Idul Fitri dan tahun baru Muharram di Riau. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan lomba dayung tradisional daerah Kuantan Singingi, Riau.
Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang sangat meriah. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40-60 orang.
Tradisi unik menyambut bulan Ramadhan di berbagai daerah Indonesia lainnya ada dari tanah Betawi. Nyorog adalah tradisi menyambut bulan suci Ramadhan yang berasal dari Betawi, Jakarta.
Biasanya saat menjelang bulan Ramadhan, umat Islam Betawi akan membagikan makanan atau bingkisan kepada saudara atau tetangga. Mereka yang lebih muda akan membagikan kepada orang yang lebih tua.
Selain itu, mereka juga meminta restu dan doa agar puasanya lancar dan berkah. Sayur gabus pucung adalah makanan khas saat acara nyorog. Tujuannya adalah mempererat tali silaturahmi.