“Kita nggak mau koruptor menang mengalahkan Republik ini. Karena itu, kita harus terus maju, kita harus terus semangat, dan kita harus terus memberikan dukungan yang kuat bagi KPK dan insan-insan KPK yang bekerja secara berintegritas,” tegasnya.
Untuk Novel Baswedan, Abraham meminta pimpinan KPK memberikan ruang yang sebesar-besarnya kepada Novel sebagai Kepala Satgas Penyidikan agar lebih maksimal dalam menangani kasus-kasus korupsi di KPK. Meski masih dalam kondisi sakit, kata dia, bukan berarti Novel harus pasif dan istirahat total.
“Kita sangat berharap kepada pimpinan KPK untuk tetap memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi Novel untuk dapat bekerja sebagai penyidik. Itu yang penting karena ada situasi yang dihadapi seperti sekarang ini, beliau masih sakit, tapi bukan berarti tidak bisa difungsikan. Justru itu menyemangati bagi teman-teman lain,” katanya.
Mengenai penuntasan kasusnya, Abraham mendesak KPK agar meminta Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Tim pencari fakta menjadi satu-satunya opsi untuk bisa menuntaskan kasus penyerangan orang tak dikenal kepada Novel usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya.
“Ini tinggal keseriusan pimpinan KPK untuk mendorong pemerintah. Itu sebenarnya ya, karena pemerintah tinggal menunggu ada nggak desakan dari pimpinan KPK yang terus mengingatkan pemerintah,” katanya.