Sonny juga mengungkapkan bahwa Omicron menjadi varian yang statusnya mengalami perubahan yang cepat. Artinya, WHO waspada terhadap varian ini.
“Pertama kali ketika menjadi varian of interest berubah menjadi harusnya dari Variant of Interest menjadi Varian of Concern, tapi Omicron ini langsung dia, loncat statusnya ya, tanpa menjadi Variant of Interest dia langsung menjadi Variant of Concern. Artinya WHO menyadari penyebaran dari varian ini begitu cepat," kata dia.
Sonny melanjutkan, varian Omicron memiliki gejala yang ringan dibanding dengan varian lainnya. Namun, hal itu bukan menjadi halangan masyarakat untuk tidak taat protokol kesehatan karena sudah adanya kasus kematian akibat Omicron.
“Nah, kabar baiknya memang varian Omicron itu cenderung menghasilkan gejala yang lebih ringan ya, cenderung. Tetapi kita sudah melihat ada kasus kematian karena Omicron. Artinya Omicron tidak bisa dianggap remeh. Tetapi jangan terlalu takut, yang paling penting adalah respon kita yang tepat menghadapi Omicron ini,” ungkapnya.
Terakhir, ia mengingatkan kembali bahwa varian Omicron telah terdeteksi di 140 negara di dunia. Hal itu sebagai pengingat betapa cepatnya penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.
“Kalau kita perhatikan Omicron ini menyebar dengan sangat amat cepat yang lebih dari 140 negara sekarang, jadi cepat sekali penyebarannya," tutup dia.