"Karena bentuknya sangat kecil dan tidak ada garis-garis kasar, galangan atau dataran pada serpihan tersebut Yang Mulia," kata Arif.
Kendati begitu, pihaknya dapat mengidentifikasi ukuran anak peluru dari serpihan proyektil tersebut. "Serpihan kita bisa identifikasi yang ada di jaringan otak dan pipi itu kaliber 9 mili," ucapnya.
Sementara dari barang bukti anak peluru, Arif bisa memperkirakan jenis senjata yang digunakan untuk membunuh Brigadir J.
"Yang bisa kita bandingkan adalah anak peluru yang tertinggal di punggung hasil autopsi, Yang Mulia. Itu kita bandingkan dan itu identik dengan Glock," kata Arif.