"Rata-rata error, kalau kita rata-ratakan errornya itu hanya 0,07%, jadi 0,1% aja enggak sampai perbedaan rata-rata hitung cepat dengan hitung manual," ujarnya.
Marsudi juga membandingkan data real count resmi KPU dengan tiga real count yang dipelopori oleh masyarakat sipil terpercaya. Hasilnya menunjukkan bahwa selisih data KPU dan real count masyarakat sipil juga tidak signifikan.
"Pertama dari perbedaan antara kawal Pemiu, Jaga Suara, Jaga Pemilu degan KPU juga sama, tidak terlalu jauh, yang paling tinggi di sana adalah JagaPemilu karena JagaPemilu melakukan pembulatan. Jadi angka persennya dihilangkan komanya, tapi kalau kita lihat perbedaannya tidak banyak," tutur Marsudi.