Menurutnya, sebagai bentuk kewaspadaan karena para pelaku GPK-PD telah membaca AD ART yang telah disepakati bersama dan telah disahkan Kemenkumham serta didaftarkan dalam Lembaran Negara, bahwa syarat untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) harus mendapatkan persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP). Kini, mereka menyiarkan berita bohong SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan kudeta tersebut.
"Itu tidak benar. Hoaks dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah," ucapnya.
AHY mengatakan, sesuai dengan surat yang pernah beliau tulis dan dikirimkan kepada para Ketua DPD, DPC dan seluruh Kader pada tanggal 5 Januari 2021, SBY justru memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinannya.
Sesuai hasil Kongres V PD tanggal 15 Maret 2020 yang sah. Dalam surat itu, SBY juga mengingatkan untuk tidak adanya matahari kembar dalam kepemimpinan PD.
Sementara dalam menghadapi GPK-PD, SBY menitipkan pesan dan amanah agar tetap kuat dan solid untuk menang.
"Saya mengajak semua jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apa pun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita," ujar AHY.