Airlangga menambahkan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap berbagai program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, terutama terkait dengan kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
“Bapak Presiden juga melihat dan mendengarkan program-program di berbagai sektor termasuk di sektor pertanian misalnya untuk program terkait dengan hilirisasi. Di Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan revitalisasi tambak pantura yang 20 ribu hektare. Pengembangan tambak udang terintegrasi di Nusa Tenggara Timur. Modernisasi kapal dan juga terkait dengan program Makan Bergizi Gratis,” ungkapnya.
Airlangga menuturkan seluruh kementerian teknis telah menyiapkan laporan mengenai pelaksanaan berbagai program unggulan tersebut, yang akan terus dipantau hingga akhir tahun mendatang. Pemerintah memastikan setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
“Jadi hampir seluruh kementerian berbicara untuk terkait dengan program-program yang diandalkan oleh Bapak Presiden dan program ini juga dimonitor untuk sampai akhir tahun 2025 ini,” kata Airlangga.
Terkait negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS), Airlangga menyampaikan pembahasan akan dilanjutkan setelah pelaksanaan KTT APEC pada akhir Oktober 2025, khususnya pada aspek penyusunan legal drafting dengan pihak AS.
Untuk kesepakatan tarif nol persen, Airlangga optimistis Indonesia akan memperoleh hasil serupa dengan Malaysia.
“Jadi kita sudah bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi seperti kelapa sawit, kakao, dan karet, itu seluruhnya diberikan tarif nol persen. Kita minta juga untuk komoditas tertentu semisal yang menjadi supply chain untuk industri kesehatan,” pungkasnya.