JAKARTA, iNews.id – Indonesia berdiri di atas sikap toleransi. Tanpa rasa ikhlas menerima perbedaan, Sang Saka Merah Putih tidak akan pernah berkibar di Bumi Nusantara yang majemuk.
Toleransi sebagai pondasi kehidupan berbangsa itu diingatkan Wakil Presiden 2019-2014 Jusuf Kalla (JK) saat memberikan pidato di peringatan Hari Sumpah Pemuda di kantor Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam.
"Kita sudah membentuk bangsa dengan kesadaran kita ialah bertoleransi dengan yang lainnya. Ada suku yang besar, ada suku menengah dan kecil tetap merupakan bagian bangsa," kata JK.
Dia kemudian memberikan contoh para tokoh bangsa yang dahulu menentukan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia. Keputusan ini mencerminkan rasa toleransi yang sangat besar.
Betapa tidak, pada saat itu Bahasa Melayu hanya digunakan segelintir orang. Sementara, kata dia, Bahasa Jawa sudah dikuasai oleh hampir setengah penduduk bangsa Indonesia. Namun, ada sikap toleransi yang diberikan para pendahulu dalam menentukan kebijakan yang hingga saat ini berjalan dengan baik.