"Informasi yang tersebar di media kadang lebih mengedepankan kecepatan daripada kebenaran, yang tentu berisiko menurunkan standar jurnalistik yang sampe ke masyarakat," ucap dia.
Sementara itu, Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Dian Sukma menjelaskan badai PHK yang menerjang industri media dipengaruhi dari dampak disrupsi digital.
"Karena memang ini salah satunya dampak dari adanya disruption, digital disruption gitu ya, saya menyayangkan hal ini karena sebenarnya mungkin bisa dicegah dengan tidak terlalu banyak orang yang di PHK," kata dia.
Permasalahan lain, lanjutnya, yakni perubahan pola iklan dari televisi ke media sosial yang membuat pendapatan perusahaan media menurun.
"Kue iklan itu terbagi ke media sosial sehingga kue iklannya ke TV menurun pastikan angkanya menurun, nah itu juga menyebabkan profit televisi semakin berkurang," ucapnya.