Pemilik Satyalencana pengabdian 24 tahun ini lantas dipercaya sebagai wakabareskrim Polri pada 2020. Bintang emasnya bertambah satu saat ditunjuk sebagai asrena Kapolri (2021). Kini dia dipercaya sebagai astamarena Kapolri.
Arek Suroboyo kelahiran 30 April 1971 ini menuntaskan pendidikan Akpol pada 1992. Selain Wahyu Hadiningrat, rekan satu angkatannya antara lain Irjen Pol Viktor Sihombing (Kadivkum Polri) dan Brigjen Awi Setiyono (wakapolda NTT).
Kariernya dimulai sebagai perwira pertama samapta Poltabes Semarang Polda Jateng (1992), kemudian kanit Poltabes Semarang, danton taruna Akpol, hingga danki taruna Akpol. Rekam jejaknya kelas global saat bertugas di pasukan perdamaian sebagai UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina dam rentang 1997-1998.
Nico lantas dipromosikan sebagai kapolsek Metro Ciputat Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya (2000), kanit ekonomi Ditreskrim Polda Jawa Tengah, wakasat reskrim Polwiltabes Semarang, kanit SDA dan Lingkungan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006) dan kasubdit V/Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2006).
Sebagian besar kariernya di reserse. Pada perkembangannya, berbagai jabatan strategis pernah menyemat di pundaknya seperti dirresnarkoba Polda Metro Jaya (2016), dirreskrimum Polda Metro Jaya, sahlisospol Kapolri, kapolda Kalsel, kemudian kapolda Jatim.
Nico disebut-sebut sebagai salah satu perwira dengan masa depan cerah. Di internal polri, namanya kerap diprediksi bakal masuk bursa kapolri, atau setidak-tidaknya menembus kabareskrim. Namun sinar terang itu sempat redup.
Nico dicopot dari jabatan kapolda Jatim setelah tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan ratusan suporter. Nico masuk kotak sebagai sahlisosbud Kapolri, kemudian ketua STIK Lemdiklat Polri pada 2023. Dengan mutasi terbaru ini, jabatan sekjen Kemenkumham akan membawanya mengoleksi tiga bintang emas.