JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana menilai wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin menerapkan pembelajaran bahasa Portugis di sekolah perlu dikaji ulang. Menurutnya, bahasa Mandarin justru lebih strategis untuk diajarkan kepada siswa karena memiliki nilai internasional dan relevansi ekonomi yang kuat.
“Lebih baik maksimalkan mutu pengajaran bahasa Inggris. Atau kalau mau ada tambahan pelajaran bahasa, bahasa Mandarin jauh lebih strategis untuk diajarkan,” kata Bonnie dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025).
Bonnie menilai, bahasa Portugis bukan bahasa pergaulan internasional maupun bahasa yang digunakan luas di lingkungan akademik. Karena itu, jika dijadikan pelajaran wajib, justru akan menjadi beban bagi siswa dan guru.
“Bahasa Portugis itu bukan bahasa pergaulan internasional. Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik. Mungkin Presiden sedang meng-entertain Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi,” ujarnya.
Dia juga menyoroti kesiapan tenaga pengajar dan kebutuhan anggaran tambahan jika bahasa Portugis benar-benar diterapkan di sekolah.