Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo, menjelaskan pihaknya dalam program Jakarta bebas emisi atau yang dikenal dengan program Jakarta Langit Biru, adalah "agen pembangunan" dari Pemprov DKI, untuk melaksanakan langkah-langkah dalam mengeksekusi program tersebut.
"Untuk Transjakarta, proses elektrifikasi armada tersebut sudah dimulai kurang lebih sejak 2019 lalu dan berlanjut tahun 2020 hingga tahun ini. Namun kami tidak dapat bekerja sendiri, butuh bantuan dari pihak lainnya termasuk sertifikasi armada dari Kementerian Perhubungan dan Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi," kata Jhony
Dalam mengeksekusi program elektrifikasi tersebut, lanjut Jhony, Transjakarta juga harus mendapat dukungan pihak operator yang handal sebagai penyedia jasa angkutan listrik bagi Transjakarta yang menargetkan pada 2030 mendatang seluruh armadanya sudah beralih seluruhnya menggunakan listrik.
"Untuk beralih ke moda listrik, kami kerjasama dengan baik bersama operator yang kami harapkan sudah betul-betul paham bahwa ke depannya prioritas Transjakarta adalah bus listrik. Ini yang kami promosikan terus-menerus, nanti operator yang bekerjasama dengan kami untuk melayani masyarakat akan memiliki bus listrik yang merknya, kualitasnya dan spesifikasinya sudah kami uji. Tujuannya jelas menurunkan emisi Jakarta seminimal mungkin," ucap Jhony.