JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan merespons proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang dilakukan Kementerian Kebudayaan. Dia meminta agar sejarah ditulis apa adanya, tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan.
"Penting untuk tidak mengurangi dan juga tidak menambah, tapi lengkap apa adanya, sehingga sejarah menjadi pelajaran. Keberhasilan jadi kebanggaan, kekurangan jadi bahan untuk koreksi. Itulah perjalanan bangsa. Manusia juga begitu, ada prestasi, ada mungkin kalian berfrustasi, dan itu bagian jadi sejarah pribadi. Itu pesan saya," ujar Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).
Anies menyebut, objektivitas hingga kelengkapan atas semua peristiwa yang terjadi merupakan bagian dari sejarah yang dapat menjadi pelajaran bagi bangsa ke depan.
"Bangsa mana pun ada masa jaya, ada prestasi yang dibanggakan, ada problem yang harus dikoreksi. Dan kesemuanya adalah bagian dari sejarah. Karena itulah semuanya menjadi pelajaran," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan, pihaknya akan menggelar uji publik hasil penulisan ulang sejarah Indonesia. Rencananya, hal itu dilaksanakan pada 20 Juli 2025 mendatang.