Apa Itu Early Warning System BMKG? Sistem Ini Bisa Selamatkan Kamu dalam 5 Detik Sebelum Bencana!

Komaruddin Bagja
Apa Itu Early Warning System BMKG? Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya keberlanjutan sistem peringatan dini (Foto: BMKG)

JAKARTA, iNews.id - Apa Itu Early Warning System BMKG? Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) BMKG adalah rangkaian teknologi dan proses yang dirancang untuk mendeteksi dan memberikan peringatan cepat terkait ancaman bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan bencana hidrometeorologi lainnya. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana dengan memberikan informasi yang cepat, akurat, dan tepat waktu kepada masyarakat serta pemangku kepentingan agar dapat melakukan tindakan mitigasi yang efektif.

Early Warning System BMKG mengintegrasikan teknologi canggih seperti big data, kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan super komputer untuk mendeteksi ancaman secara real-time. Selain itu, sistem ini juga mengedepankan keterlibatan masyarakat dan kearifan lokal agar peringatan yang disampaikan dapat diterima dan direspons dengan baik oleh komunitas terdampak.

Apa Itu Early Warning System BMKG?

Dilansir dari laman resmi BMKG, Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) BMKG terdiri dari empat elemen utama yang saling terkait, yaitu deteksi dan monitoring, analisis dan prediksi, diseminasi informasi peringatan, serta tindakan dini. Sistem ini harus mampu mendeteksi ancaman secara cepat dan akurat, kemudian menyampaikan informasi peringatan kepada masyarakat dalam waktu singkat agar mereka dapat merespons dengan tepat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya kesinambungan sistem peringatan dini di tingkat daerah, terutama di tengah tantangan perubahan kepemimpinan lokal yang kerap terjadi. Ia menyampaikan hal ini saat mewakili Indonesia dalam forum tingkat tinggi United Nations Ocean Conference (UNOC) di Nice, Prancis, pada 9 sampai 10 Juni 2025.

"Satu kota di Indonesia sudah kami siapkan dengan sistem peringatan dini tsunami secara komprehensif. Semua unsur terlibat, dari pembuat kebijakan, peneliti, universitas, masyarakat hingga pemimpin daerah. Tapi ketika kepemimpinan di daerah tersebut berganti, semua kebijakan itu 'masuk laci'. Tiga tahun kemudian, tsunami terjadi. Dan mereka tidak siap,” ujar Dwikorita.

Dwikorita juga menggarisbawahi bahwa bencana di era perubahan iklim semakin sulit diprediksi, seperti munculnya Siklon Tropis Seroja pada 2021 yang tidak seharusnya terjadi di wilayah tropis Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan mitigasi dan peringatan dini harus terus dikembangkan dan tidak boleh bergantung pada keberuntungan.

“Siklon tropis seharusnya tidak terbentuk di dalam zona tropis tersebut, namun kenyataannya hal tersebut terjadi. Ini mengejutkan kami dan menunjukkan bahwa tantangan bencana semakin tidak terduga,” tegasnya.

Dalam penguatan sistem peringatan dini, inovasi teknologi dan observasi laut dalam menjadi sangat penting, namun tanpa dukungan sosial-politik yang konsisten, teknologi akan kurang efektif. BMKG juga mengapresiasi pembelajaran dari negara lain seperti Jamaika, Afrika Selatan, Brasil, dan negara-negara Pasifik dalam membangun ketahanan menghadapi bencana laut, dengan penekanan utama pada kesinambungan komitmen di tingkat lokal.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Nasional
14 jam lalu

Gempa Terkini Magnitudo 5,1 Guncang Malang Jatim Pagi Ini

Nasional
17 jam lalu

Gempa Terkini Magnitudo 3,8 Guncang Malang Jatim

Nasional
2 hari lalu

Gempa Terkini Magnitudo 3,3 Guncang Cilacap Jateng Pagi Ini

Nasional
4 hari lalu

Gempa Terkini Magnitudo 4,4 Guncang Manokwari Papua Barat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal