Nama ogoh-ogoh diambil dari sebutan ogah-ogah yang dari bahasa Bali artinya digoyang-goyangkan. Ogoh-ogoh pertama kali dibuat dalam wujud Bhuta Kala pada tahun 983 berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali.
Saat itu, sudah ada keputusan Presiden bahwa Nyepi merupakan hari libur nasional. Sejak saat itu pula, masyarakat menyebut onggokan sebagai ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh pun menjadi bagian dari tradisi umat Hindu di bali pada setiap tahunnya di momen Hari Raya Nyepi. Wah, menarik ya sejarahnya!