Versi selanjutnya berasal dari cerita pada 1900-an dimana kala itu kawasan tersebut bernama Nabang. Nabang merupakan jenis pohon yang tumbuh di atas bukit di kawasan tersebut. Dalam bahasa formal zaman Hindia Belanda, penulisannya diberi partikel “De” hingga menjadi De Nabang.
Kemudian, oleh penduduk sekitar yang memiliki dialek berbeda menyebut De Nabang menjadi Tenabang. Lantaran dikira benar Tenabang, banyak pihak yang kemudian mencoba meluruskannya menjadi Tanah Abang.
Versi terakhir menyebutkan bahwa asal usul nama Tanah Abang muncul sejak tahun 1948. Pada saat itu, seorang konglomerat keturunan Tionghoa bernama Phoa Bingham mendapat izin dari pemerintah VOC untuk memegang hak kekuasaan hutan di kawasan tersebut.
Phoa Bingham kemudian mulai melakukan pembangunan kanal untuk sarana pembangunan. Para pekerja di kawasan tersebut lalu mulai menyebutnya dengan Tanah Abang. Sebutan itu didasarkan pada arti “Abang” yang berarti sapaan untuk laki-laki. Lama kelamaan mereka menyebut kawasan milik Phoa Bingham dengan sebutan Tanah Abang.
Demikian ulasan mengenai asal usul nama Tanah Abang yang ada di Jakarta Pusat yang menarik untuk diketahui.