Astrid menerangkan, keluarganya adalah korban fitnah. Narasi-narasi yang beredar di media sosial, menurut Astrid, tidak benar sama sekali.
Misalnya saja narasi yang menyebut Uya Kuya meledek rakyat dengan joget-joget, kemudian perihal uang Rp3 juta sehari, dan lain sebagainya, menurut Astrid, suaminya tidak pernah berkata demikian.
"Saya benar-benar merasakan, saya korban fitnah. Jujur bu, saya seperti dizalimi. Sampai yang terjadi dengan rumah saya (dijarah)," kata Astrid.
Astrid menerangkan kembali bahwa rumahnya itu dibangun dengan keringat dan kerja keras dia dan suami. Tidak ada sama sekali duit DPR dalam pembangunan rumah tersebut.
"Rumah itu dibangun dengan keringat saya dan suami saya, syuting dari pagi sampai pagi. Tidak ada sepeserpun (duit DPR)," ujar Astrid.