Dia mengatakan, penentuan awal waktu subuh harus akurat berdasarkan penelaahan teks Al-qur'an dan hadis, maupun realitas objektif di alam raya. Pandangan ini, kata dia didukung dengan para ulama dan ahli astronomi.
Selain itu, sejumlah negara juga menggunakan kriteria awal waktu Subuh pada ketinggian matahari -18 derajat seperti Malaysia, Turki, Inggris, Prancis, Australia, dan Nigeria.