"Lalu katanya almarhum nembak panik, terus pakai 2 tangan. Saya tanya mana yang lebih akurat Pak tembak dengan 2 tangan atau 1 tangan Pak? Kasat Reskrim bilang dia menembak dengan keadaan panik dan tidak terarah," tuturnya.
Dia pun kembali mempertanyakan bukti CCTV yang ada di rumah Ferdy Sambo. Samuel menegaskan CCTV tersebut bisa menjelaskan kronologi aksi tembak-menembak tersebut. Namun, polisi berpangkat Kombes yang kala itu juga mendampingi Hendra menyampaikan rumah dinas Ferdy Sambo tak memiliki CCTV.
"Saya bilang kan ini rumah dinas, lihat saja CCTV-nya. Ada kombes sebelah Hendra bilang, Pak itu memang rumah dinas, tapi tak ada CCTV, jadi tak usah lah kita berdedebat. Begitu katanya," tuturnya.