JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Indonesia tengah digegerkan video kompilasi rekaman azan yang dipelesetkan menjadi ajakan jihad yang viral di media sosial. Dalam video viral yang beredar itu tampak sejumlah orang merapatkan barisan seperti akan salat berjamaah.
Kemudian muazin mengganti lafaz "hayya 'alashshalaah" menjadi "hayya 'alal jihad". Lalu orang yang berada di belakangnya atau makmum menjawab secara kompak seruan jihad yang dikumandangkan muazin seraya mengepalkan tangan.
Merespons itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengaku belum memahami konteks dari pembuatan video tersebut. Dia belum melihat apakah video itu bertujuan sebatas membuat konten media sosial atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.
Jika azan itu dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perang, Zainut menegaskan seruan itu sangat tidak relevan. Apalagi jika disampaikan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini.
“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” ujar Zainut melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Zainut mengajak pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan para ulama untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat Al Quran atau hadits. Pemahaman agama yang tekstual menurutnya dapat melahirkan kekeliruan.