Di belakangnya terdapat Gatot Nurmantyo dengan 0,7 persen. Kemudian AHY yang cukup santer disebut punya peluang menjadi kandidat wapres juga cuma mengantongi 0,7 persen.
”Jusuf Kalla 0,5 persen; BJ Habibie 0,4 persen, Basuki Tjahaja Purnama 0,4 persen, Megawati dan Mahfud MD masing-masing memperoleh 0,3 persen,” katanya.
Survei ini juga menunjukkan persentase masyarakat yang tidak menjawab atau tidak tahu semakin besar. Dari semula berada di 20,5 persen pada Desember 2017, menjadi 25,5 persen di Februari 2018.
"Naiknya persentase yang undecided (belum memutuskan/tidak tahun) merupakan akibat dari turunnya persentase dukungan kepada Prabowo dari 18,9 persen maupun Jokowi dari survei sebelumnya pada Desember 2017 dan juga tokoh-tokoh lainnya," kata Hartanto.
Sebelummya, survei Alvara Research Center juga menunjukkan elektabilitas capres tertinggi ada pada Jokowi. Di belakangnya terdapat Prabowo. Menurut Alvara Jokowi dan Prabowo merupakan dua figur yang saat ini masih terpopuler sebagai kandidat capres.
Kendati demikian, popularitas Jokowi tetap tertinggi. Popularitas Jokowi mencapai 98 persen dengan top of mind 56,4 persen, sedangkan Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan persentase 94,8 persen dan top of mind 29,9 persen