JAKARTA, iNews.id- Bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian?
Masa perundagian memainkan peran penting dalam perkembangan sejarah Indonesia, terutama dalam membentuk hubungan antardaerah di sekitar kepulauan.
Dilansir dari modul sejarah kelas x dari Kemendikbud, pada masa ini, keahlian dalam pembuatan alat-alat dari logam menjadi khas dan memiliki pengaruh yang signifikan.
Alat-alat berbahan logam tersebut diproduksi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pertanian, upacara, dan berburu.
Peninggalan masa perundagian, termasuk benda seni, peralatan hidup, keanekaragaman budaya, dan upacara adat, menunjukkan tingkat kesempurnaan yang tinggi dalam kehidupan pada masa tersebut.
Masyarakat pada masa itu hidup dalam kemakmuran dan ketertiban. Pertanian berkembang pesat, mendorong kemajuan ekonomi yang signifikan.
Teknologi juga memainkan peran penting dalam masa perundagian. Pemahaman tentang peleburan logam untuk membuat perkakas menjadi salah satu kemajuan teknologi yang penting.
Selain itu, teknologi pembuatan gerabah juga mengalami perkembangan yang signifikan. Kompleksitas dan keanekaragaman bentuk serta motif gerabah menjadi bukti kemajuan tersebut.
Dalam perkembangan kehidupan yang semakin kompleks, sistem pengawasan dan kepemimpinan dalam masyarakat semakin tampak.
Pada masa perundagian, pola kehidupan perkampungan atau desa mengalami perkembangan yang signifikan. Perkampungan besar mulai muncul karena adanya perdagangan antarkampung dalam bentuk barter. Jenis barang yang diperdagangkan semakin beragam karena perdagangan melibatkan wilayah yang luas, termasuk Asia Tenggara.
Sistem kepercayaan pada masa perundagian memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi dasar dari sistem kepercayaan ini.
Animisme mengajarkan bahwa benda-benda memiliki kekuatan supranatural dalam bentuk roh.
Sementara itu, dinamisme percaya bahwa roh atau makhluk halus berasal dari jiwa manusia yang telah meninggal dan mendiami berbagai tempat di alam.
Kepercayaan ini kemudian berkembang seiring dengan waktu dan menggabungkan unsur kepercayaan Hindu-Buddha dan Islam.
Kehadiran hukum alam dalam sistem kepercayaan ini juga memengaruhi pemahaman manusia tentang kekuatan gaib dan tuhan yang mengatur kehidupan.
Sistem kepercayaan pada masa perundagian tidak hanya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, tetapi juga berdampak pada kebudayaan dan adat istiadat.