Sistem Kepercayaan pada Masa Praaksara

Komaruddin Bagja
Sistem kepercayaan pada masa praaksara (Foto: ilmu pelajaran)

JAKARTA, iNews.id- Sistem kepercayaan pada masa praaksara dapat dikategorikan menjadi beragam bentuk, tergantung pada wilayah dan budaya masyarakat pada waktu itu.


Pengertian Zaman Praaksara mengacu pada definisi yang terdapat dalam Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas X (2020) yang ditulis oleh Veni Rosfenti. Zaman praaksara menggambarkan periode ketika manusia yang hidup pada masa tersebut belum mengenal tulisan.

Periode berakhirnya zaman praaksara bervariasi di setiap negara tergantung pada perkembangan peradaban masing-masing negara. Diperkirakan zaman praaksara berakhir di Indonesia pada masa pendirian Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5.

Zaman praaksara dibagi menjadi dua periode, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu terdiri dari empat periode, termasuk Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. 

Pada masa ini, alat-alat yang digunakan oleh manusia masih terbuat dari batu. Sedangkan pada zaman logam, mayoritas alat yang digunakan terbuat dari perunggu dan besi.

Sistem kepercayaan pada masa praaksara

Kepercayaan agama atau sistem kepercayaan telah ada sejak zaman praaksara dan sebelum kedatangan agama Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia mengamalkan animisme dan dinamisme

Bukti-bukti peninggalan dari zaman praaksara menunjukkan bahwa manusia pada masa itu telah mengenal sistem kepercayaan sejak zaman Neolithikum. Konsep dan karakteristik sistem kepercayaan manusia purba dapat ditelusuri melalui artefak zaman Neolithikum. 

Pada masa Neolithikum, terdapat kebudayaan Megalithikum yang erat hubungannya dengan sistem kepercayaan manusia purba. Kebudayaan Megalithikum merupakan tradisi dan kebudayaan purba yang menggunakan batu-batu besar untuk tujuan keagamaan. Artefak seperti menhir, dolmen, arca, waruga, sarkofagus, dan punden berundak dari Kebudayaan Megalithikum memberikan pemahaman tentang sistem kepercayaan manusia purba. 

Selain itu, sistem kepercayaan manusia purba pada masa pra-aksara dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu animisme, dinamisme, dan totemisme.

1.Animisme 

Animisme adalah sistem kepercayaan yang memuja makhluk halus dan roh nenek moyang. Manusia purba yang menganut animisme selalu memohon perlindungan dan meminta sesuatu kepada roh nenek moyang, seperti kesehatan, kesuburan, dan keselamatan.

2.Dinamisme 


Dinamisme merupakan kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, seperti pohon besar dan batu besar. Manusia purba pada masa pra-aksara tergantung pada kekuatan di luar diri mereka dan membutuhkan pertolongan dari benda-benda tersebut yang dianggap dapat memberi keselamatan.

3.Totemisme 


Sistem kepercayaan pada masa praaksara selanjutnya adalah totemisme. Totemisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supranatural yang dapat memberikan keselamatan atau malapetaka kepada penganutnya. 

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Nasional
2 tahun lalu

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal