Melihat hal ini, Bahlil menyinggung semangat reformasi yang telah diperjuangkan pada masa Orde Baru. Dia meminta masyarakat mempertanyakan apakah sistem politik yang ada benar-benar apa yang diharapkan saat reformasi silam.
"Dalam pandangan saya sebagai mantan aktivis yang ikut mempolopori reformasi. Pertanyaan yang muncul yang menggelitik di hati saya. Apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Saya mau tanya apa apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Kalau ini yang kita pertahankan, mau jadi apa demokrasi ini?" tanya dia.
Partai berlambang pohon beringin, lanjut Bahlil, telah memulai kajian terkait penyelenggaraan pilkada. Indonesia ke depan harus mempunyai formulasi yang tepat dalam pelaksaan pemilu.
"Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat. Harus ada formulasi yang tepat untuk kita merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kita," tandasnya.