Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya beberapa unit STB, kabel konektor, router jaringan serta daftar pelanggan yang telah berlangganan siaran ilegal tersebut.
Kedua tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 46 jo Pasal 30 dan/atau Pasal 48 jo Pasal 32 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU ITE, serta/atau Pasal 118 ayat (1) jo Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam hukuman penjara maksimal 8 tahun dan denda hingga miliaran rupiah. Kasus ini menyoroti masih maraknya pembajakan siaran digital di daerah, khususnya melalui saluran televisi kabel tanpa izin.
Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan layanan TV kabel ilegal karena selain melanggar hukum, juga merugikan pemegang hak siar resmi.