JAKARTA, iNews.id - Pembahasan tentang penghentian sementara kunjungan umrah mewarnai pertemuan antara Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Bamsoet berharap Indonesia mendapat kelonggaran terkait kebijakan itu.
Dia mengatakan warga Indonesia seharusnya tetap diperbolehkan melakukan umrah melihat status Indonesia yang masih bebas dari virus korona hingga kini. Apalagi menurutnya jumlah jamaah umrah asal Indonesia termasuk signifikan dibanding warga negara lain.
"Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura, India, Pakistan, dan lainnya yang ditemukan virus korona, Indonesia sejauh ini masih bersih. Pelarangan tersebut membuat sedih jamaah Indonesia yang setiap tahunnya berjumlah tak kurang dari satu juta melakukan ibadah umrah," ujar Bamsoet.
Dalam pertemuan itu Bamsoet juga menyoroti diskriminasi yang memancing kerusuhan sosial akibat pemberlakukan Undang-Undang Kewarganegaraan (Citizenship Amandement Act) di India, di mana UU itu disahkan pada Desember 2019. Kerusuhan tersebut diketahui membuat 24 warga meninggal dan 200 orang luka-luka.
Menurutnya kerusuhan terjadi karena pemerintah India akan memberikan kewarganegaraan kepada imigran dari tiga negara tetangga yakni Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan melalui UU tersebut. Namun kebijakan tersebut tak berlaku bagi imigran yang beragama islam.