Bamsoet: Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Tantangan Terbesar Pendidikan

Felldy Aslya Utama
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional dengan tema 'Peranan DPR RI dalam Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di Jakarta, Sabtu (31/08/19). (Foto: ist)

Tata Kelola Perguruan Tinggi

Salah satu fokus yang menjadi sorotan saat ini, Bamsoet mengakui, adalah permasalahan tata kelola dan mutu perguruan tinggi. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain lemahnya kelembagaan, rendahnya status akreditasi program studi, rendahnya mutu program studi, serta masalah hambatan pelaksanaan kebijakan dan target pendidikan yang dilaksanakan Kemenristekdikti.

Dia menyebutkan, Panja Kelembagaan dan Akreditasi Program Studi Perguruan Tinggi mendorong Kemenristekdikti untuk  memperbaiki tata kelola dan kualitas perguruan tinggi. Harapannya, agar menjadi perguruan tinggi yang unggul dan memiliki daya saing dalam ikut melaksanakan percepatan pembangunan.

"Kemenristekdikti juga harus segera menentukan fokus peningkatan mutu, daya saing, akses, tata kelola, dan relevansi agar dapat melakukan percepatan peningkatan kualitas perguruan tinggi" ujar Bamsoet.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menambahkan, pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 66 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengawasan tersebut dilaksanakan guna memastikan pelaksanaan pendidikan tinggi sesuai dengan amanah UUD 1945.

Dengan begitu, Bamsoet mengungkapkan, tiga tujuan utama pendidikan tinggi sesuai amanah UUD 1945 dapat terwujud. Pertama, mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kedua, mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tri Dharma. Ketiga, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.

Turut menjadi narasumber antara lain Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kilik Ro, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Syahrial Mukhtar, dengan moderator Prof. Effendi Gazali. Turut hadir antara lain Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Prof. Dr. Rudy Harjanto, Direktur Program Pascasarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Prof. Dr. Paiman Raharjo.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Nasional
1 tahun lalu

5 Berita Populer: Bahlil Umumkan Pengurus Lengkap DPP Partai Golkar hingga Wolves Menang

Nasional
1 tahun lalu

Bamsoet Sebut Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Nasional
1 tahun lalu

MPR Serahkan Dokumen Penghapusan Nama Soeharto dari TAP MPR 11/1998 soal KKN ke Keluarga

Nasional
1 tahun lalu

MPR Sepakat Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR 11/1998 Soal KKN, Ini Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal