"Enggak (tidak terima uang dari Fayakhun). Lah orang saya nggak ada sangkut pautnya. Kan Fayakhun tidak pernah sebut-sebut. Yang disebut nerima duit kan Yorrys," kata Wakil Ketua Koordinator Bidang Kelembagaan DPP Partai Golkar ini.
Kahar mengakui sering bertemu Fayakhun saat rapat-rapat. Apalagi Kahar dan Fayakhun sama-sama di Partai Golkar. Dia mengatakan, bukti petunjuk berupa screenshoot pesan WhatsApp Fayakhun dalam persidangan Novel Hasan (kini terpidana) yang tertuang nama 'Kahar' juga tidak ada hubungannya untuk meloloskan pembahasan anggaran dua proyek Bakamla. Menurut dia, dirinya tidak pernah bertemu Fayakhun untuk kepentingan tersebut.
"Enggk ada. Pembahasan anggaran itu enggak begitu. Ya nggak ada lah. Masa nggak baca keterangan di screen-nya itu. Baca dong bunyinya gimana. Bukti apa, kalau ada buktinya (Kahar) sudah dicokok. Elu gimana sih," katanya.
Meski begitu, Kahar tidak mau berspekulasi apakah Fayakhun bermain sendiri hingga mendapat uang suap dengan membawa-bawa nama elite Golkar. "Kita tidak tahu Fayakhun main sendiri atau bagaimana itu urusan Fayakhun, tanya sama Fayakhun. Masa saya yang urus Fayakhun," ujarnya.