Dia menegaskan, sebenarnya budaya tersebut sudah mulai luntur. Hal itu lantaran dampak positif dengan berkembangnya teknologi digital di Indonesia.
Menurutnya, dengan aktif di media sosial dan mempunyai banyak followers, Gen Z dan milenial akan mudah memberikan pengaruh ke orang lain. Menurutnya, generasi muda masih bersih dari kepentingan-kepentingan yang menguntungkan hanya untuk kelompok tertentu.
"Penting anak-anak muda yang (mempunyai) pengaruh seperti ini masuk ke dunia politik, karena politik ini semua harga bawang, harga cabai, menentukan Kapolri, menentukan Pangdam, semua ditentuin oleh kebijakan politik. Bayangkan kalau kebijakan ini ditentukan oleh orang jahat," ucapnya.