Being Connected

Komaruddin Hidayat

Secara psikologis kita tak lagi terkondisikan berpikir tenang dan kontemplatif. Budaya Jawa yang mengajarkan: Alon-alon waton kelakon (Pelan-pelan yang penting terlaksana) tak lagi relevan sama sekali. Itu gaya hidup masyarakat petani abad lalu. Informasi dan produk baru berseliweran, cepat datang dan cepat menghilang sehingga apa yang baru hari ini, besuk jadi hal yang biasa dan besuknya lagi segera dianggap kedaluarsa.

Makanya dunia bukan sekedar berubah, tapi ditata ulang. Orang memiliki dua dunia yang saling terkait, namun kadang saling bertabrakan, yaitu dunia maya dan dunia nyata. Dunia maya menyediakan informasi dan sajian apa saja, sejak dari keilmuan, hiburan, politik, sampai pornografi. Penduduk dunia maya merasa saling kenal dan terhubung, namun mereka tetap saja sosok asing.

Beberapa penelitian sosial menunjukkan, banyak remaja yang memiliki teman ribuan di dunia maya, namun hidup menyendiri dan asosial di dunia nyata. Belum lama ini seorang pakar psikolog bercerita pada penulis, ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap siswa SMA di Australia, agar mereka menuliskan tiga hal yang amat penting dalam hidupnya. Jawaban tertinggi adalah: gawai, internet dan teman dekat.

Jika penelitian ini dilakukan di negara lain mungkin hasilnya akan sama. Remaja Korea menempati angka tertinggi ketergantungannya pada gawai. Dengan gawai di tangan, para siswa bisa belajar mandiri tanpa guru, lebih nyaman berbagi cerita dengan teman segenerasinya, dan internet membuat mereka merasa terhubung (being connected) dengani dunia yang lebih luas. Lalu di mana peran guru dan orangtua?

Terjadinya arus perubahan yang amat cepat ini telah menumbuhkan disrupsi, sebuah situasi yang membuat gamang karena tidak tahu sesungguhnya apa dan mau kemana gelombang perubahan ini akan membawa kita.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Seleb
3 hari lalu

Heboh Dito Ariotedjo dan Davina Karamoy Kompak Tidak Tutup Kolom Komentar!

Internet
3 hari lalu

Anak Usia 13-16 Tahun Dibatasi Pakai Medsos Mulai Tahun Depan, Ini Dampaknya

Nasional
5 hari lalu

Anak Indonesia Usia 13-16 Tahun Tidak Bebas Akses Medsos Mulai 2026!

Seleb
5 hari lalu

Ari Lasso Kembali Main Media Sosial, Netizen: Katanya Detox?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal