Meskipun merupakan sekolah perempuan, namun Suster Pauletta mengungkapkan bahwa murid tidak hanya mempelajari bagaimana menjadi perempuan yang baik, tapi juga diberikan kegiatan rutin tentang keagamaan.
"Karena ini sekolah katolik, maka setiap bulan kami ada acara misa ekaristi setiap bulan, setiap hari juga kita lakukan doa," ucapnya.
Bahkan, kata Suster Pauletta, sekolah perempuan itu tidak hanya menerima murid beragama Katolik, tidak sedikit juga yang beragama lain seperti Islam.
"Kita juga menerima agama lain, agama muslim di sini diberikan kesempatan untuk salat. Kalau kita ada pembinaan agama katolik, mereka juga ada belajar tentang nilai kehidupan, memang kami tidak mengajarkan agama islam, tapi kami mengajarkan itu, bagaimana merek merefleksikan setiap peristiwa, dan apa maknanya," ucapnya.
Sekolah dengan banyak ekstrakurikuler kebanggaan itu pun menerapkan subsidi silang bagi para peserta didik. "Biaya, itu tidak sama tiap orang, karena kami ada subsidi silang," katanya.
Berdiri sejak Agustus 1962, SMA Tarakanita ini dikelola oleh para Suster CB dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus.