JAKARTA, iNews.id - Seleksi calon dewan pengawas (Cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasuki tahap tes wawancara. Sebanyak 10 peserta cadewas mengikuti tahapan tersebut, Kamis (19/9/2024).
Salah satunya, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto. Dalam kesempatan tersebut, dia ditanya perihal penanganan konflik pimpinan dan Dewas KPK.
"Terkait dengan konteks peristiwa yang juga ditanyakan, salah satu yang dipermasalahkan terkait dengan konflik antara pimpinan dan Dewas itu. Kan Dewas meminta data itu ke PPATK langsung, sikap bapak sendiri bagaimana, saat melihat ada pelanggaran internal di KPK, bahwa meminta data ke PPATK, sikap bapak bagaimana?," tanya salah satu Pansel KPK, Ivan Yustiavandana kepada Benny, Kamis (19/9/2024).
Benny menjelaskan masalah tersebut terkait komunikasi antarpimpinan. Dia percaya dengan komunikasi yang baik, konflik kepentingan bisa diatasi.
"Jadi yang saya sampaikan tadi, pertama nanti kita duduk bareng. Masalah-masalah yang selama ini terjadi harus di-clear-kan, kemudian disepakati," jawab Benny.
Kemudian, Ivan kembali bertanya ke Benny terkait permintaan data Dewas ke PPATK soal kasus pungutan liar (pungli) di rutan Lembaga Antirasuah.
Ivan menekankan sikap Benny akan melakukan hal yang sama atau tidak jika ia nanti dipercaya menjadi bagian Dewas KPK.
"Apakah bapak setuju dan melakukan hal yg sama dengan Dewas sebelumnya?" tanya Ivan.
Selanjutnya: Sikap Benny Mamoto terkait Dewas KPK