PURBALINGGA, iNews.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai kesadaran bela negara dan cinta tanah air harus dimulai dengan melihat peta kondisi geopolitik dan pertahanan keamanan (hankam), dikaitkan dengan dinamika kehidupan global saat ini. Ini mengingat kebijakan hankam negara pasca-Perang Dingin tidak lagi berfokus pada isu persaingan ideologis Blok Barat dan Blok Timur.
Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu menuturkan, arus demokratisasi dan interdependensi, serta isu lingkungan turut memegang peranan penting dalam mengubah pola interaksi antarnegara. Semuanya terangkai dalam konstruksi globalisasi sebagai impuls utamanya.
Perubahan fokus isu secara signifikan mengubah peta geopolitik dan geostrategi hampir di seluruh kawasan, diikuti instabilitas yang potensial menjadi ancaman bagi eksistensi sebuah negara. Kondisi tersebut memaksa seluruh negara untuk menata ulang sistem keamanannya.
“Isu keamanan menjadi lebih komprehensif dan berorientasi global. Studi dan kajian bidang keamanan pun semakin luas,” ujar Bamsoet saat memberikan kuliah umum pada kuliah perdana di Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), kampus yang baru selesai dibangun di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (13/9/19).
Legislator Dapil VII Jawa Tengah itu menuturkan, perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, serta teknologi transportasi mempercepat arus informasi, arus finansial global, dan mobilitas manusia. Berbagai fenomena perubahan tersebut bukan tidak mungkin membawa ekses yang potensial menjadi ancaman bagi keamanan suatu negara.