Menurut Octavian, kebijakan pemerintah dalam pembangunan SDM bidang kemaritiman selama ini mendapat porsi yang cukup besar. Kemenko PMK bahkan menginisiasi program LPDP untuk mahasiswa Indonesia menuntut ilmu bidang kemaritiman ke seluruh universitas terkemuka di dunia.
Namun dirasakan hingga saat ini kebutuhan akan SDM maritim yang ahli sesuai disiplin ilmu masing-masing masih belum mencukupi. Visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sebenarnya dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mencetak kader bangsa yang siap bersaing di masa mendatang, utamanya guna memanfaatkan sumberdaya kelautan.
Sementara itu Puan meminta partisipasi Seskoal untuk ikut menyusun cetak biru pembangunan SDM maritim 10 tahun mendatang mengingat tantangan ke depan dinilai semakin berat.
Solusi cerdas yang mengemuka sepanjang kuliah umum berlangsung adalah wacana pembentukan Universitas Maritim Indonesia. Sudah saatnya negara kepulauan terbesar di dunia memiliki satu universitas yang benar-benar mengembangkan ilmu kemaritiman (maritime science) dan ilmu kelautan (marine science) secara terintegrasi.