Paryono menyebut BKN baru terlibat dalam tim observer pada tes tersebut. Tim ini bertugas melakukan observasi di setiap tahapan assesment.
“Tim observer yang anggotanya tidak hanya berasal dari BKN akan tetapi juga dari Instansi lain seperti BAIS, BNPT, Pusat Intelijen TNI AD, Dinas Psikologi TNI AD, dan BIN,” ujarnya.
Dia mengatakan semua hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga objektivitas hasil penilaian serta mencegah adanya intervensi dalam penilaian. Bahkan dalam penentuan hasil penilaian akhir dilakukan melalui Assessor Meeting.
“Oleh karena itu, metode ini menjamin tidak ada satu orang asesor pun atau instansi yang terlibat yang bisa menentukan nilai secara mutlak sehingga independensinya tetap terjaga. Dalam pelaksanaan assesment juga dilakukan perekaman baik secara video maupun audio untuk memastikan pelaksanaan assesment dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel,” ucapnya.