Angka ini, kata Dwikorita, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement 2015 bahwa dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat celsius. Pada 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan bencana heatwave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa.
Dwikorita mengungkapkan, BMKG memproyeksi suhu udara Indonesia akan naik hingga 3,5 derajat celsius dibanding zaman praindustri pada 2100 mendatang jika mitigasi iklim gagal dilakukan.
"Sementara Badan Meteorologi Dunia (WMO), menyebut bahwa tahun 2050 mendatang, dalam skenario terburuk maka negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi, namun juga kelangkaan air yang berakibat pada krisis pangan. Jika melihat tahun tersebut, maka dapat dipastikan bahwa Generasi Z dan Alpha lah yang akan paling merasakan," tutur dia.