Selain itu, tambah dia, potensi tumbuhnya bibit siklon tropis ataupun siklon tropis yang terjadi di Samudera Hindia di perairan selatan Indonesia juga perlu diwaspadai.
“BMKG bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU menyiapkan opsi untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Semua dalam posisi stand by. BMKG juga membuka posko pelayanan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik lebaran,” ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah memprediksi potensi pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran 2024 sebesar 71,7 persen atau 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding mudik lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai 5 hingga 8 April 2024. Sedangkan, puncak arus balik diprediksi pada 13 hingga 16 April 2024.