BMKG Pasang 10.000 Lebih Detektor di 191 Daerah, Perkuat Pemantauan Gempa-Tsunami

Binti Mufarida
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam Sidang Kabinet bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (15/12/2025). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)

Dilansir dari laman BMKG, sistem IBF juga disajikan rekomendasi respons atau langkah yang harus dilakukan oleh stakeholders dan masyarakat terkait dampak dari dinamika cuaca. 

Komponen penting dalam sistem IBF adalah risk (risiko), yang merupakan irisan antara hazard (bahaya), exposure (keterpaparan), dan vulnerability (kerentanan).

Prakiraan cuaca berbasis dampak ini bermanfaat untuk mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi dalam perencanaan suatu kegiatan di semua sektor. 

Adapun sistem IBF ini merupakan wujud komitmen BMKG mengimplementasikan panduan yang dikeluarkan Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), UN Hyogo Framework for Action 2005-2015, dan UN Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Jateng
21 jam lalu

Modifikasi Cuaca di Jawa dan Lampung, BMKG Antisipasi Siklon dan Hujan Lebat

Nasional
22 jam lalu

Antisipasi Cuaca Ekstrem, BMKG Modifikasi Cuaca di Sumatera hingga Jawa

Sumbar
3 hari lalu

Atasi Cuaca Ekstrem Pascabencana, BMKG Lakukan Rekayasa Cuaca di Sumbar

Regional
4 hari lalu

Waspada Gelombang Tinggi, BMKG: Kecepatan Angin Tertinggi di Samudra Hindia Barat Bengkulu

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal