JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap bahayanya gempa megathrust sehingga harus diwaspadai. Megathrust terjadi akibat adanya tumbukan lempeng Samudera lndoaustralia yang menumbuk masuk ke bawah lempeng benua Eurasia, di dekat Pulau Jawa dan Sumatera.
Menurut Dwikorita, megathrust bisa melepaskan energi besar berupa gempa bumi.
"Kenapa harus diwaspadai? karena bahayanya saat patah itu akan terjadi pelepasan energi yang tersimpan di dalam tubuh batuan (lempeng) yang kontak ini. Saat energi itu lepas, terjadilah getaran guncangan yang itu dirasakan sebagai gempa bumi," ujarnya dalam acara One On One bertema "Gempa Megahrust Terdeteksi, Tak Bisa Diprediksi" di kanal SINDOnews di YouTube, Sabtu (24/8/2024).
Meski zona ini tidak langsung patah, tetapi apabila kekuatannya besar maka megathrust ini akan menyebabkan gempa dan tsunami dengan kekuatan yang besar.
"Nah sebetulnya tidak langsung patah, jadi sedikit demi sedikit ya. Ada robek dikit ya, nah itu kekuatannya bisa rendah katakan 5, 4, tidak harus kekuatannya mega. Jadi di gempa di sini itu tidak harus sampai (magnitudo) 9, tidak harus, jadi bisa bervariasi," ujarnya.
Menurutnya, yang berbahaya apabila kekuatan megathrust ini sampai di atas Magnitudo 7. Indonesia pernah mengalami gempa besar Magnitudo 9,1 yang menyebabkan tsunami besar.