"Kita menyertakan seluruh elemen masyarakat, sehingga seluruh elemen dapat ikut menyebarkan pemahaman-pemahaman yang baik. Harapannya, masyarakat tidak mudah terpengaruh ideologi yang berbasis kebencian dan semangat permusuhan," ujar Boy Rafli.
Kesiapsiagaan Nasional ini melibatkan sekitar 200 orang masyarakat yang terdiri atas beragam unsur, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, anggota Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Barat hingga perwakilan mahasiswa.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat harus menjadi teladan toleransi, sementara eksekutif, legislatif dan yudikatif harus melakukan penguatan regulasi," kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Ibnu Suhaendra S.I.K.