"Kalau negara meminta, pasti kami siap. Dengan potensi 11,3 juta hektare sawah, bahkan dengan asumsi produksi konservatif, Indonesia bisa menghasilkan sekitar 20 miliar liter per tahun. Itu sangat meringankan masyarakat," ujar anggota Komisi XI DPR RI ini.
Ia menegaskan Bobibos tidak akan melangkah tanpa dasar hukum. Saat ini, kebijakan nasional transisi energi baru mengatur bioenergi berbasis sawit, aren, dan tebu. Jerami belum masuk dalam regulasi tersebut.
"Kami kader partai pemerintah. Kami harus memberi contoh ketaatan pada regulasi. Tidak mungkin kami produksi dan distribusi massal tanpa aturan uji ketahanan, sertifikasi, dan standar keselamatan," ujarnya.